Peserta lomba kaligrafi dan CCQ dari SMK Teladan
Berawal dari berita di sebuah surat khabar yang diberikan pak Johar, satpam di SMK Teladan mengenai penyelenggaraan MTQ di kecamatan Kertasemaya. Akhirnya disampaikan kepada guru agama…. Dan akhirnya ibu Siti yang bolak-balik mengurus ke kecamatan. Di tengah kesibukan persiapan ujian tengah semester, tim MTQ pun beberapa kali berkumpul. Untuk peserta kaligrafi, yang diperebutkan adalah kategori naskah, dari tiga kategori. Kategori dekorasi, dan mushaf karena minimal tiga warna dan memakai motif, menjadikan kategori naskah lebih ringan selian warnanya cuma hitam dan tidak memerlukan banyak ornamen, kalau melihat contoh yang ada di internet.
Saya sebagai guru seni budaya, pernah mengikuti beberapa lomba kaligrafi dari SMP sampai MTQ tingkat kecamatan sebelum zaman internet. Lumayan tidak mudah ketika melihat berbagai referensi MTQ tingkat nasional, dari contoh pemenang, kategorinya, dan contoh soal kaligrafi di internet. Siswa dan siswi SMK Teladan dari 9 yang hadir di awal, pertemuan berikutnya tinggal enam, dan pas siswa ada 6 dan siswi ada enam juga. Jadi ya sudah semuanya diikutkan, dan hanya beberapa kali mencoba latihan, walau pun kurang fokus…
Tiba di hari Selasa, 29 September ketika semuanya bersiap berangkat pas sedang UTS di hari kedua, tiba-tiba ada informasi bahwa penyelenggaraan MTQ Kertasemaya diundur satu hari menjadi besok, hari Rabunya… Padahal semua siswa dan guru sudah siap berangkat. Ya sudah, mengikuti aturan penyelengara saja deh…
Keesokan paginya, kami berangkat ke tempat perlombaan MTQ Kertasemaya 2015, yang katanya dibukanya siang sekitar pukul 13:00 oleh bupati… Dari sekolah pukul 08:00, karena tidak terlalu jauh hanya dengan memakai angkutan umum kopayu, dan sebagian lain membawa motor, terutama para guru. Tempat perlombaan kaligrafi dan CCQ atau cerdas cermat berlokasi di MI PUI Kertasemaya. Masihterasa sepi, karena sekolah MInya pun sedangn mengadakan ujian. Jadi menunggu ujian siswa MI selesai dulu. Setelah semua peserta didaftarkan… CCQ yang terlebih dahulu berlangsung… Setelah itu kaligrafi, sekitar setengah jam kemudian. Waktu yang diberikan sekitar 3 jam, dan ternyaat tidak ada pengketgorian… Seemuanya disatukan dan bebas, hanya diminta membuat kaligrafi surat Al-Fatihah… Akhirnya keenam siswa dan siswi SMK Teladan disatukan dalam satu ruangan dan mereka berlomba. Tidak hanya diramaikan peserta lomba dari SMK Teladan saja, tapi ada siswa SMP, juga dewasa, baik dari pegawai maupun santri. Ketika saya tanyakan ternyata maksimal 35 tahun. Dan katanya MTQ tingkat kecamatan tahun sebelumnya tidak pernah diadakan… Jadi entahlah kalau tahun depan…
Membuat sketsa dengan dua pensil
Ada yang membuat sketsa dengan menggunakan dua pensil… Ada peserta lain yang menggunaka alat yang lebih pro, seperti yang digunakan oleh seniman kaligrafi seperti kayu yang diruncingkan dan dicelupkan ke tinta, dekorasinya dengan menggunakan stabilo. Juga sempat akan menggunakan cat semprot warna keemasan, walau akhirnya tidak jadi digunakan. Kertas untuk lomba menggunakan kertas manila, yaitu berukuran A1. Dari SMK teladan membawa spidol kecil, spidol besar permanen, cat air, dan juga cat poster. Walau tidak menang banyak pengalaman yang bisa didapat di dalam sebuah lomba di mana pun. Walau kali ini lombanya sedikit kurang pas dengan waktunya mungkin…
Ini adalah kegiatan yang sangat positif dengan pahala yang besar, apalagi kalau benar-benar berkelanjutan dengan tujuan mengembangkan kaligrafi di Indramayu supaya lebih baik, dan bisa berlomba di tingkat internasional, mungkin… Ya, semoga siapa pun bupatinya yang menang nanti bisa mengadakan acara MTQ secarabaik dan konsisten setahun sekali. Atau bikin pelatihan kaligrafi dengan mengundang pemenang lomba MTQ tingkat nasional untuk mengadakan workshop mungkin… Semoga…. Amin… Ini hanya sekedar berbagi pengalaman dari ajang MTQ tingkat kecamatan kemarin. Semoga bermanfaat … 😉
Yang menjadi juara kaligrafi di MTQ kertsemaya 2015
Diambil dari : Ekskul Seni SMK Teladan
TexazMagz 